![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFhuyBN4H8vTO17XO7nyOZmQZ3nG-lI2dDq0aTlCCnZYb2HtJLPWyKnrFOZoWiuL1ncON8CRfcEwJg1VQEpg4M_spUzYGE_l2p9e07O2_iRGlK49IFFGbTvAN7ULnYfF7BJ2WWS3g26sNU/s1600/bihun-kekinian.jpg)
Bayangkan bila yang membeli jajanan bihun ini adalah anak-anak yang masih di bawah umur... Dia melihat bungkusnya berbentuk bikini dengan tulisan
"Remas Aku".... Bagaimana reaksi kamu menanggapi fenomena ini?
Kapolda Jabar Irjen Bambang Waskito menugaskan bawahannya untuk melacak dan mengecek produsen kemasan jajanan bihun “Bikini” lantaran berbau asusila dan menggegerkan publik.
“Kami cari tahu dulu, katanya kan ada tulisan yang menjurus p*rn*grafi. Kalau memang diproduksi di sini (Bandung) maka akan kami lacak dan telusuri. Jika memang benar, kami panggil,” ujar Bambang.
Kapolda mengatakan sejak ramai dua hari lalu sudah menanggapi perihal ramainya peredaran snack “bikini” tersebut. “Untuk melihat langsung belum, saya tahu itu yang bungkusnya ada gambar seperti itu kan,” tambahnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7LiWkhRFZ8FOukmefIOkSwepSBWFAivwOZuW2NOvZV_n6SnxGyn4vVD42IyNvuGP8Wg7L0ahdYvhWtdOHA2tBXxTu7zsVtSud1mZJIz_UuWums-lRVkZyupusGVfOIv0VOMjXm-DuPEna/s400/snack+bikini.png)
“Kalau urusan penarikan, itu urusan BPOM. Kalau kami masalah hukumnya karena nuansa p*rn*grafi yang bisa membuat masyarakat resah,” tegas jenderal bintang dua itu.
Snack “Bikini” yang menggeger dunia maya melalui sosial media dijual dengan harga Rp 15.000 per bungkus.
Posting Komentar